terimakasih sahabat ku semuanya, kalian telah ma menyempatkan waktu kalian untuk berkunjung ke blog ini, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semuanya dan aku khususnya[amin]

blog ini ku persembahkan untuk semua orang yang berarti dalam hidupku, ibun, ayah, kakak,adik, guru, sahabat, dan seseorang yang telah menjadi inspirasi dan penyemangat hidup ku, terimakasih semuanya^^

LIVE SCHOOL

==================================================================
untuk mendapatkan hasil yang lebih dari orang lain,MAKA kita harus bekerja ekstra lebih dari orang lain
-Nurjamil,S.Pd
==================================================================

Selasa, 15 Desember 2009

Lupa Atau Tidak Pernah Ingat?

Apakah seorang mukmin itu terkadang pengecut?” Beliau menjawab, “Ya.” Beliau ditanya, “Apakah seorang mukmin itu terkadang kikir?” Beliau menjawab, “Ya.” Beliau ditanya, “Apakah seorang mukmin itu berdusta?” Beliau menjawab, “Tidak.”
(HR. Malik)

Seringkali menjadi tidak tahu adalah hal yang memalukan. Seringkali menjadi orang yang tidak tahu sementara orang lain tahu membuat kita merasa dikalahkan. Seringkali tidak memiliki jawaban untuk sebuah pertanyaan terasa menghinakan. Oleh karenanya, seringkali membuat pengakuan bahwa kita tidak tahu bukanlah pilihan yang menyenangkan.

Masih banyak orang yang tidak menjadikan kejujuran penting dalam kehidupan. Masih banyak orang yang menganggap bohong sedikit-sedikit tidak usah dipermasalahkan. Masih banyak orang yang tidak sadar bahwa kebohongan sedikit saja tetaplah kebohongan. Atau parahnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa kata yang dia pilih barusan lebih mengandung kebohongan ketimbang kenyataan.

Dulu, jaman masih les di NF, seorang guru kimia bertanya berapa panjang gelombang sinar infra merah (kalo ngga salah), tidak ada yang menjawab, hanya saya seorang dengan jawaban "lupa". Guru NF saya menanggapi dengan "lupa apa ngga pernah inget??" (dalam kasus ini saya beneran lupa). Sebuah tanggapan singkat, sederhana, cerdas, dan (untuk saya) memberi banyak arti. Sampai sekarang kata-kata ini masih lekat dalam ingatan saya.

Antara lupa dan tidak pernah ingat, bedanya tipis memang. kalau lupa, berarti dulu pernah ingat, sempat tersimpan di memori otak. Sedangkan tidak pernah ingat, ya tidak pernah ingat, titik. Perbedaan lain adalah kalau lupa berarti pernah tahu sedangkan tidak pernah inbat bisa jadi tidak pernah tahu.

Suatu malam saya menonton "Atas Nama Rakyat" di TvOne. Hari itu temanya menteri sosial, di tayangan itu diperlihatkan reporter yang mensurvei orang-orang di jalan dengan pertanyaan "siapa nama menteri sosial kita?". Jujur, saya sendiri tidak tahu. tapi tiba-tiba diantara puluhan orang yang menjawab tidak tahu dan asal-asalan menjawab (waktu episode menteri pertanian hasil surveinya lebih baik), ada seorang bapak yang menjawab "lupa" dan sayapun berkomentar persis seperti guru NF saya dulu, bedanya si bapak di TV tidak bisa dengar suara saya. Mudah-mudahan bapak itu memang benar-benar lupa, bukan tidak pernah ingat. Yang menarik dari survei sederhana itu adalah ada 1 orang yang menjawab dengan benar nama menteri sosial kita sekarang, si reporterpun (sepertinya) takjub dan bertanya balik "kenapa bapak bisa tahu?", "soalnya dia sekampung sama saya", walah...

Menjawab lupa memang jalan tengah yang bisa dipilih kalau kita sebenarnya tidak tahu. Lupa bisa menyelamatkan kita dari rasa malu lantaran diri ini tidak tahu karena pernah tahu masih mending daripada tidak tahu sama sekali, ya ngga si?. Tapi bilang lupa padahal sebenarnya kita memang tidak pernah ingat adalah sebuah kebohongan. Meskipun tipis bedanya, tetap saja, bohong.

Begitu pentingnya kejujuran dalam kehidupan seorang muslim. Bahkan RasuluLLAHpun bilang bahwa tidak ada seorang muslim yang berdusta, karena keimanan dan dusta tidak pernah bisa bercampur. Oleh karenanya, penting bagi kita yang mengaku memiliki keimanan dalam hati, untuk senantiasa memperhatikan kata-kata yang kita pilih utnuk dilontarkan agar tidak tersebutlah sebuah dusta. Dan itu juga bahkan berarti berhati-hati dalam memilih kata yang sederhan dan mungkin seringkali disepelekan, seperti lupa atau tidak pernah ingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar